Translate

Jumat, 24 Oktober 2014

AL-QURAN DAN RAHASIA ANGKA-ANGKA (I’JAZ ‘ADADI)

Shalat Lima Waktu Dalam Al-Quran, kata Shalawat disebut lima kali, sama dengan jumlah shalat wajib sehari semalam: shubuh, zuhur, asar, maghrib dan isya. Bilangan Sujud Pada Al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang dilakukan olch mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat sehari­hari yang dilahukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud. Shalat fardhu dan Sunat: Kata shalat berikut turunan katanya, disertai dengan kata qiyam berikut turunan katanya, dalam Al-Quran disebut 51 kali. Jumlah ini sebanding dengan jumlah rakaat shalat, yaitu 17 rakaat shalat wajib yang lima, ditambah dengan 34 rakaat shalat sunat – jika shalat sunat fajar (shubuh) dipandang dua rakaat, delapan sunat rakaat shalat zhuhur, delapan rakaat shalat ashar, empat rakaat shalat maghrib, dan sunat isya dipandang satu rakaat dari dua rakaat dengan satu duduk, ditambah dengan 11 rakaat sunat malam, sehingga jumlahnya lengkap 34 rakaat. Dengan demikian, maka jumlah keseluruhan shalat tersebut dengan ditambah 17 rakaat shalat wajib menjadi 51 rakaat. Wudhu dan Bilangan Basuhan Persoalan yang erat hubungannya dengan masalah shalat, adalah wudhu. Wudhu mefiputi basuhan (ghusl) dan usapan (mash). Kata ghusl (membasuh) dengan air berikut turunan kata­nya di dalam Al-Quran disebut 8 kali, sedangkan basuhan dalam wudhu yang diperintahkan Allah kepada kita adalah 8 kali, yaitu (1) membasuh muka, (2) membasuh tangan kanan, dan (8) mem­basuh tangan kiri. Wudhu dan Bilangan Usapan (Masahat): Kata “imsahu” (perintah jamak untuk mengusap) di dalam AI-Quran disebut 3 kali, sama dengan bilangan usapan yang wajib dalam wudhu, yaitu (1) mengusap kepala, (2) mengusap kaki kanan, dan (3) mengusap kaki kiri. Perintah Mendirikan Shalat Kata kerja perintah (fi’l al-amr) “aqim” atau “aqimu” (dirikanlah) yang diikuti dengan kata “shalat” disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu (17 rakaat). Yang mendukung hal demikian, adalah juga disebutkannya kata “fardh” dengan berbagai turunan katanya yang disebut sebanyak 17 kali rakaat shalat wajib dalam sehari semalam, yang juga sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu. Ayat-ayat yang memuat kata shalat yang digabungkan dengan kata kerja perintah “aqim” atau “aqimu” Rakaat Shalat Fardhu Kata “faradha” berikut turunan katanya dengan pengertian faridah (kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan) di dalam Al­Quran disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat. Jumlah Khalifah Setelah Rasulullah saw. Kaum Muslimin, di dalam kitab shahih mereka, telah sepakat (ijma’) bahwa Rasulullah saw. telah menyebutkan bahwa jumlah khalifah sesudahnya sebanyak 12 orang, sebagaimana disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Bukhari di dalam shahihnya, pada awal Kitab Al-Ahkam, bab Al-Umara min Quraisy (Para Pemimpin dari Quraisy), juz IV, halaman 144; dan di akhir Kitab Al-Ahkam, halaman 153, sedangkan dalam Shahih Muslim disebutkan di awal Kitab Ad-Imarah, juz II, halaman 79. Hal itu juga disepakati oleh Ashhab Al-Shahhah dan Ashhab Al-Sunan, bahwasanya diriwayatkan dari Rasulullah saw: Agama masih tetap akan tegak sampai datangnya hari kiamat dan mereka dipimpin oleh 12 orang khalifah, semuanya dari Quraisy. Diriwayatkan dasi jabir bin Samrah, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: ‘Setelahku akan datang 12 Amir.’ Lalu Rasulullah mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku dengar. Beliau bersabda: ‘Ayahku semuanya dari Quraisy’. “ Ringkasnya, seluruh umat Islam sepakat bahwa Rasulullah saw. membatasi jumlah para Imam setelah beliau sebanyak 12 Imam; jumlah mereka sama dengan jumlah Nuqaba bani lsrail; jumlah mereka juga sama dengan jumlah Hawari Isa a.s. Dalam Al-Quran ada jumlah yang mendukung jumlah 12 di atas. Kata Imam dan berbagai bentuk turunannya disebutkan sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah Imam kaum Muslimin yang dibatasi Rasulullah saw. Kata tersebut terdapat pada ayat-ayat berikut: Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai Imam bagi seluruh manusia.”Ibrahim berkata: “Dan saya memohon juga dari keturunanku.” Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak bagi mereka yang zalim.” (Al-Baqarah: 124) 1.Dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum AI-Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman (imama ) dan rahmat ….. (Hud: 17) 2.Dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74) 3.Dan sebelum Al-Quran itu telah ada Kitab Musa sebagai pedoman (imam) dan rahmat …..Al-Ahqaf: 12) 4.Maka Kami binasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua 5.kota itu benar-benar terletak di jalan umum (bi imam) yang terang. (Al-Hijr: 79) 6.Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk (Imam) yang nyata. (Yasin: 12) 7.(Ingatlah) suatu hari yang (di hari itu) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya (imamihim). (AI-Isra: 17) 8.Maka perangilah pemimpin-pemimpin (aimmah) kaum kafir, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar mereka berhenti. (At-Taubah: 12). 9.Kami telah menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami …… (AI-Anbia: 73) 10.Dan Kami hendak menjadikan mereka sebagai pemimpin­pemimpin (aimmah) dan menjadikan mereka sebagai para pewaris (bumi). (Al-Qashash: 5) 11.Dan Kami jadikan mereka pemimpln-pemimpin (aimmah) yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (Al-Qashash: 41). 12.Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ….. (Al-Sajdah: 24) Ayat Keduabelas Saya berpendapat bahwa jumlah para Imam itu sama dengan jumlah para Nuqaba Bani Israil, yaitu sebanyak 12 orang naqib. Di antara yang menarik perhatian ialah ketika Nuqaba itu ber­jumlah 12, ia pun disebutkan pada ayat keduabelas dari surat Al-Maidah, yaitu ketika Allah berfirman: Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani lsrail dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin (naqib) ….. (AI-Maidah: 12) Duabelas Khalifah Rasul saw. Kata khalifah dan turunan kata isim-nya, yang digunakan untuk memuji, disebutkan sebanyak 12 kali. Di dalamnya dijelas­kan mengenai khilafah dari Allah SWT Duabelas Washi Termasuk yang ditegaskan oleh jumlah ini (12) ialah wasiat Rasulullah saw. bahwasanya Imam sesudah beliau itu berjumlah 12 Imam, sama dengan jumlah wasiat Allah kepada para makhluk, yaitu sebanyak kata wasiat dan bentuk turunannya dari Allah kepada makhluknya Duabelas Khalifah Dari Keluarga Muhammad saw. Kata ali (keluarga) yang disandarkan kepada nama-nama ter­puji, seperti keluarga Ibrahim, keluarga Imran tidaklah disandarkan kepada nama-nama jelek seperti keluarga Fir’aun. Kata tersebut disebut sebanyak duabelas kali sesuai dengan jumlah Imam dari keluarga Muhammad saw. yang diawali dengan Imam Ali a.s. dan diakhiri dengan Imam Al-Mahdi a.s. Bilangan Kata “Malik” Kata malik dengan pengertian penguasa, disebut 12 kali, sebanyak jumlah Khalifah setelah Rasulullah saaw ‘Amil (Pelaksana Pemerintahan) Kata ‘amil (pelaksana pemerintahan), bentuk tunggal maupun jamak, disebutkan 12 kali, sesuai dengan jumlah khalifah setelah Rasulullah saaw Orang Yang Diangkat (Al-Mujtabun) Kata kerja ijtaba (mengangkat/memilih) berikut turunan katanya disebut 12 kali dalam AI-Quran, sebanding dengan 12 Imam yang ditetapkan oleh Allah SWT. Bilangan Kata “AI-Abrar” Kata al-birr dari kata al-abrar (baik), bukan dari kata al-baru (daratan), berikut turunan katanya disebut sebanyak 12 kali sama seperti Khalifah setelah Rasulullah saaw. Bilangan Kata “Syi’ah” Kata Syi’ah berikut turunan katanya dalam Al­Quran disebutkan 12 kali, suatu jumlah yang sesuai dengan banyaknya Khalifah Rasulullah saw. Dan yang diketahui, golongan ini adalah satu-satunya yang mengaku konsisten dengan manhaj para Imam yang duabelas dari Ahli Bait Muhammad saaw. 12 Imam Setelah Rasulullah Saw Al – AHZAB : 33 اِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ اْلبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا “Sesungguhnya Allah berkehendak mensucikan kalian wahai Ahlul Bait dan membersihkan kalian sesuci-sucinya” JUMLAH HURUF AYAT TATHIR اِنَّمَا 4 يُرِيْدُ 4 اللهُ 4 لِيُذْهِب 5 عَنْكُمُ 4 الرِّجْسَ 5 اَهْلَ 3 اْلبَيْتِ 5 وَ يُطَهِّرَكُمْ 7 تَطْهِيْرًا 6 TOTAL 47 JUMLAH HURUF MANUSIA SUCI SESUDAH NABI SAAW Ali = 3 Fathimah = 5 Hasan = 3 Husein = 4 Ali = 3 Muhammad = 4 Ja’far = 4 Musa = 4 Ali = 3 Muhammad = 4 Ali = 3 Hasan = 3 Muhammad = 4 TOTAL 47 Adakah sesuatu didunia ini yang kebetulan ?, tidakkah ini menjadi penerang siapa sebenarnya yang seharusnya kita ikuti agar tidak tersesat selamanya … Surah Al-Ahzab 33 berbicara tentang kesucian Ahlul Bayt dengan jumlah huruf 47, siapakah Ahlul Bayt menurut Surah tersebut? SEGALA PUJI BAGI ALLAH , telah ditunjukan betapa Jumlah Huruf ayat Tathir = Jumlah Huruf Manusia Suci Sesudah Rasulullah Saaw ____________________________________________________________________________________________________________________________________ 151.jpg w=535Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif. Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb : Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali. Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali. Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali. Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali. Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali. Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali. Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali. Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali. Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali. Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali. Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali. Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali. Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali. Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya), Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya), Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya), Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah. Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun. Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan. Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari. Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam. Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib. Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini. Baca Selengkapnya Di: http://muslims-says.blogspot.com/2012/01/rahasia-angka-angka-dalam-al-quran.html#ixzz2LfCriiex ____________________________________________________________________________________________________________________________________ al-quran2Sungguh menarik data yang dikemukakan oleh Dr. Tariq Al Swaidan, beliau menemukan sejumlah versi di dalam Al Quran yg menyebutkan satu persoalan yang sama dengan yang lainnya, misalnya laki2 sama denga wanita. Meskipun hal ini dipandang dari tata bahasa, namun fakta yang menakjubkan adalah bahwa kata laki-laki dalam al-Quran disebutkan sebanyak 24 kali dan wanita juga disebutkan 24 kali. Susunan kata ini tidak hanya benar dalam nilai struktur bahasa, tapi juga menunjukkan kebenaran secara matematik, misal 24=24. Berdasarkan analisis lebih mendalam dari beberapa versi, bahwa kejadian ini terlihat konsisten pada keseluruhan al-Quran. Lihatlah bukti yang menakjubkan dari jumlah kata2 dalam al-quran (versi bhs arab) berikut ini:1. Dunia (kehidupan sekarang) disebutkan 115 kali. Akhirat( kehidupan setelah dunia ini) disebutkan 115 kali. 2. Malaikat 88 kali, syaitan 88 kali. 3. Kehidupan 145 kali, kematian 145 kali. 4. Kebaikan/manfaat 50 kali, jahat 50 kali. 5. Orang2 50 kali, nabi 50 kali. 6. Iblis(raja syaitan) 11 kali, menyelamatkan diri dari iblis 11 kali. 7. Musibah (bencana) 75 kali, syukur 75 kali. 8. Shodaqoh 75 kali, kepuasan 75 kali. 9. Orang2 yg tersesat 17 kali, syuhada 17 kali. 10. Muslimin 41 kali, jihad 41 kali. 11. Emas 8 kali, kehidupan yg mudah 8 kali. 12. Sihir 60 kali, fitnah 60 kali. 13. Zakat 32 kali, barokah 32 kali. 14. Pikiran 39 kali, cahaya 39 kali. 15. Lidah 25 kali, khotbah 25 kali. 16. Harapan 8 kali, ketakutan/kecemasan 8 kali. 17. Berbicara di depan publik 18 kali, pempublikasian 18 kali. 18. Penderitaan 114 kali, kesabaran 114 kali. 19. Muhammad 4 kali, syari’ah (ajaran rasululloh saw) 4 kali. 20. Laki-laki 24 kali, wanita 24 kali. Dan yang cukup mengagumkan lagi, perhatikan berapa kali kata-kata berikut terlihat: 1. SHALAT 5, BULAN 12, HARI 365 2. LAUT 32, TANAH/DARATAN 13 Jadi laut+darat = 32+13= 45 Laut = 32/45×100 = 71,1111111% Tanah = 13/45×100% = 28,888889% . Laut+tanah = 100% Ilmu pengetahuan modern kini membuktikan bhw air meliputi 71,111% wilayah bumi, dan daratan menutupi 28,8889%. ITULAH NOL KOMA SEKIAN PERSEN DARI BUKTI KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN KARIM DITINJAU DARI SEGI RAHASIA ANGKA-ANGKA

ILMUWAN MASUK ISLAM KARENA PROSES PECIPTAAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

hqdefault KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains. Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia. Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata : “Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!” Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?” “Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor. *** “Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14] Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah. Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit. Leech Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu. Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku. Padahal pada masa itu belum di temukan mikroskop dan lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu. Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar. Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang. *** Artikel Biografi Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/OHjQW Video Pernyataan Lengkap sang Profesor: Embryology in the Qur’an by: Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/8hS87 (Durasi 1 jam 12 Menit) Video Biografi dan Wawancara Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/CE1mW (Durasi 1 jam 8 Menit) (Pizaro/Islampos/Zilzal/File Islam/www.globalmuslim.web.id) http://www.globalmuslim.web.id/2014/01/dr-keith-l-moore-msc-phd-ini-tidak.html?m=0 Bagaimana bisa orang-orang yang hidup sekitar tahun 7 masehi bisa mengetahui proses penciptaan manusia?? Ya, jawabannya ada dalam Al Qur’an (QS : Al Mu’minuun 12, 13, 14) Prof. Keith L. Moore MSc, PhD, FIAC, FSRM, FAAA ( << buset, banyak bet.. wkwk) mengakui kebenaran ayat tersebut yang baru bisa diketahui pada ilmu sains modern. Menurut Dr. Moore, ilustrasi tentang fetus (embrio yang telah berkembang) di dalam uretus (peranakan) baru mun­cul pertama kali pada abad ke-15 M oleh Leonardo da Vinci. Padahal jauh sebe­lum itu, pada abad ke-2, Gallen pernah menggambarkan ihwal plasenta dan selaput-selaput janin dalam buku On the Formation of the Foetus, namun jauh berbeda dengan yang diuraikan pada abad ke-7 M. Kala itu para ahli kedok­ter­an telah mengetahui bahwa embrio manusia berkembang dalam uterus. Te­tapi tidak seorang pun yang mengetahui bahwa perkembangan tersebut berlang­sung secara bertahap. Malah pada abad ke-15 pun belum didiskusikan, apalagi di­gambarkan. Setelah mikroskop di­temu­kan oleh Leeuwenhook pada abad ke-11, barulah uraian tentang tahapan-tahapan permulaan embrio ayam mulai diselidiki para ahli. Setelah menjadi janin, barulah kita mulai berbentuk.. Pengetahuan mengenai pentahapan embrio manusia tidak terbayangkan hing­ga abad ke-20 ketika Streetes (1941) dan O’Rahilly (1972) pertama kali mengembangkan sistem pentahapan. Lebih-lebih tentang tiga lipat kegelapan, ternyata dimaksudkan kepada tiga pe­lapisan. Yaitu dalam lapisan dinding perut, dinding rahim, dan selaput janin. Jadi, dari pengertian etimologis, “alaqah”, yang biasanya diterjemahkan dengan “segumpal darah”, lebih condong pe­nger­tiannya kepada “pengisap darah”, yaitu lintah. Tidak ada penjelasan yang lebih tepat ketika embrio berada pada tahap ini (7-24 hari) selain seperti lintah meng­gelantung di kulit, baik keadaannya yang seolah menggelantung di dinding uterus maupun sumber hidupnya se­bagaimana sumber makanan lintah dari darah manu­sia yang ditempelnya. Begitu pula janin. Sumber darahnya adalah dari darah ibu. Ajaib, jika janin dalam ta­hap­an ini diper­besar menggunakan mikros­kop, bentuk­nya memang menyerupai lintah. Allahu Akbar..!! Mengingat pada abad ke-7 belum ada mikroskop atau kaca pembesar, pengetahuan tentang embrio manusia yang laksana lintah itu tidak mungkin berasal dari manusia. Dari siapa lagi kalau bukan dari Allah SWT? Beberapa alasan ilmiah yang tidak terbantahkan itu akhirnya membuat Dr. Keith L. Moore takluk di bawah Al-Qur’an dan menyerahkan dirinya bulat-bulat da­lam pelukan Islam. ILMUWAN yang MEMBUKTIKAN KEBENARAN AL QUR’AN Keith MooreDr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM lahir pada tanggal 5 Oktober 1925 di Brantford, Ontario, Kanada. Beliau adalah seorang Profesor Emeritus dalam pembagian anatomi (departemen bedah), mantan Ketua Anatomi 1976-1984 dan asosiasi dekan untuk Dasar Ilmu Kedokteran (Fakultas Kedokteran ) di University of Toronto , Ontario, Kanada. Dia juga bekerja di Universitas King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi. Selain itu, ia adalah anggota pendiri dari American Association of Clinical Anatomi (AACA). Dia adalah Presiden AACA antara tahun 1989 dan 1991. Ia manjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi . Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Ia juga co-write (dengan profesor Anne MR Agur) Essential Clinical Anatomy. Corvette HMCS Humberstone, kapal yang Keith menjabat sebagai seorang perwira. Corvette HMCS Humberstone Pada tahun 1944 dia sempat bergabung dengan Royal Canadian Angkatan Laut, menjadi seorang Paramedis di Kapal Castle Class Corvette (HMCS Humberstone) selama PD II (1944-1946). Panjang kapal adalah 250 kaki dan memiliki awak dari 93 pelaut, 5 petugas dan 8 lainnya (seperti memasak dan paramedis). Ruang medis sekitar 8 meter dan lebar 15 meter. Ada dua tempat tidur dan meja. Keith L Moore menjadi satu-satunya orang di kapal itu dengan pengetahuan medis. Pada bulan September 1946, Keith L Moore mendaftarkan diri di University of Western Ontario di London, Ontario. Beliau mengambil ilmu botani, biologi, genetika, zoologi dan anatomi perbandingan. Keith Moore lulus dengan gelar Bachelor of Arts (BA), general course pada tahun 1949. Lalu memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.) dalam Anatomi pada tahun 1951 dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam Anatomi mikroskopis pada tahun 1954. Supervisor untuk M.Sc. dan Ph.D Keith L Moore adalah Dr. Murray L. Barr, seorang yang terkenal di dunia dan cytogeneticist neurohistologist. Pada tahun 1956 Keith L Moore ditunjuk sebagai Asisten Profesor Anatomi di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi di University of Manitoba di Winnipeg, Manitoba, Kanada. Pada tahun 1959 beliau diangkat menjadi Associate Professor Anatomi dan pada tahun 1965, beliau ditunjuk menjadi Profesor dan Kepala Departemen. Pada tahun 1976, setelah 20 tahun di University of Manitoba (11 tahun sebagai Kepala Anatomi), beliau dipromosikan sebagai Chair of Anatomy in the Faculty of Medicine, University of Toronto , Toronto, Ontario, Canada. Beliau merasa terhormat dan senang bisa diundang dan dipromosikan untuk posisi Chair bergengsi yang diduduki selama 26 tahun oleh Profesor JC Boileau Grant, seorang ahli anatomi yang terkenal di dunia. Sebagai seorang guru ahli Anatomi dan Embriologi beliau telah mengajarkan Anatomi dan Embriologi selama 60 tahun dan telah berkeliling dunia (Australia, Brazil, Cina, Kosta Rika, Ekuador, Mesir, Inggris, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan dan Turki) untuk memberikan kuliah Anatomi dan Embriologi. Beliau juga mengajar di laboratorium Anatomi selama 10 tahun di Albert Einstein College of Medicine di Bronx, New York. Suatu hari ia membaca artikel bahwa Al Qur’an menjelaskan ihwal pertumbuhan Janin dari masa pembuahan sampai lahir. Saat itu Dr. Keith L Moore hampir tidak percaya. Sebab menurutnya, pengetahuan Embriologi baru di ketahui oleh manusia belakangan ini, terutama sejak di temukannya mikroskop dan piranti-piranti canggih ilmu kedokteran modern lainnya. Dr. Keith L Moore mengatakan ‘Apa yang tercantum dalam Al Qur’an itu sungguh tidak mungkin terjangkau oleh pengetahuan medis pada abad ke 7 Masehi, ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Ini suatu Mukjizat.’ Menurut Dr. Keith L Moore, penggambaran tentang fetus, yaitu Embrio yang telah berkembang di dalam Uterus atau peranakan, baru muncul pertama kali pada abad ke 15 oleh Leonardo da Vinci. Memang jauh sebelumnya pada abad ke 2 Galen pernah menggambarkan plasenta dan selaput-selaput janin dalam buku, On The Formation of The Foetus. Tetapi itu jauh berbeda dengan yang di uraikan pada abad ke 7. Ketika itu para ahli medis sudah tahu bahwa Embrio manusia berkembang di dalam Uterus, hanya saja tak seorangpun yang mengetahui bahwa perkembangan itu berlangsung secara bertahap. Bahkan pada abad ke 15 pun belum didiskusikan, apalagi di gambarkan. Setelah mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhook pada abad ke 16, barulah penjelasan tentang tahapan permulaan Embrio Ayam di selidiki para ahli. Pengetahuan tentang tahapan Embrio manusia dan bentuknya tidak terbayangkan hingga abad ke 20 ketika Streetter (1941) dan O’Rahilly (1972) mengembangkan sistem penahapan yang pertama kali. Apalagi tentang tiga lipat kegelapan sebagaimana yang dicantumkan dalam Al Qur’an surat Az Zumar(39) ayat : 6 yang maksudnya adalah 3 lapisan, yaitu dalam lapisan dinding perut, dinding rahim, dan selaput janin. Kemudian dalam QS. Al Mu’minuun: 13-14, terdapat penjelasan tentang tahapan pembentukan yang lebih detil lagi: “Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik.” Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah. Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit. Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu. Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku. Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu. Berdasarkan temuan ilmiah itulah Dr. Keith L Moore kemudian masuk Islam dan menjadi seorang Muslim yang saleh. Dr. Keith L Moore kemudian aktif menangani publikasi Perhimpunan Medika Islam Amerika Utara, Downer’s Grove, Illinois, USA. Dengan tanpa keraguan sedikitpun Dr. Keith L Moore mengatakan, bahwa rujukan ilmiah tentang perkembangan dan proses reproduksi manusia tersebar di berbagai ayat Al Qur’aan. Diawali dari QS. Az Zumar ayat 6, keyakinan Dr. Keith L Moore mendapatkan pondasi ilmiah yang kokoh. Ditambah dengan QS. Al Mu’minun ayat 13-13. Lalu ia menelusuri QS. Al Hajj : 5. Subhanallah… Berikut adalah rentetan penghargaan, kedudukan dan gelar kehormatan yang di dapat selama karir Dr. Keith L Moore : Member of the Canadian Association of Anatomists since 1954; Former Secretary and later President. Member of the American Association of Anatomists since 1956 Consultant in Anatomy and Embryology, Honorary Attending Staff , Children’s Hospital, Winnipeg, Manitoba, Canada 1959-1976. Member of the Advisory Board of the journal Acta Cytologica 1960 – 1990. Member of the Board of Consultants of the International Academy of Gynaecological Cytology since 1961. Member of the Senate of the University of Manitoba , Winnipeg Manitoba 1966 – 1976. Fellow of the International Academy of Cytology (FIAC) since 1968. Member of the Executive Committee of the Senate of the University of Manitoba, Winnipeg Manitoba 1970, 1976. American Medical Writers Association Award for “excellence in medical publications as represented by his book “The Developing Human” 1974. American Medical Writers Association Awarded Honourable Mention for his book Clinically Oriented Anatomy 1981. Founding member of the American Association of Clinical Anatomists ; Vice President and later President 1983. JCB Grant Award , the highest honour given by the Canadian Association of Anatomists in recognition of “meritorious and outstanding scholarly accomplishments in the field of anatomical services” 1984. Fellow of the Royal Society of Medicine (FRSM) London England 1985. Associate Editor of the Clinical Anatomy Journal since 1986. Member of the National Board of Medical Examiners of the United States of America, the first Canadian to be appointed to this prestigious board. The certificate was presented “in appreciation of the valuable contribution to the work of the board and the preparation of examinations for American and Canadian Medical schools” 1988 – 1992. Member of the Federative International Committee on Anatomical Terminology for 20 years, the only Canadian ever appointed to this prestigious committee. The aim of this committee is “to present the official terminology of the anatomical sciences after consultation with all 55 members of the International Federation of Associations of Anatomy, thus insuring a democratic input to the terminology”. The terms are translated into several languages so that all anatomists and doctors can use the recommended terms 1989 – 2009. American Medical Writers Association First Place Award for medical books in the Physicians Category as represented by the book Clinically Oriented Anatomy 1993. Honoured Member of the American Association of Clinical Anatomists (AACA), the highest honour given by the association for scholarship and service. The recognition is for “outstanding contributions to the field of Clinical Anatomy, epitomized by his many textbooks on clinically- oriented gross anatomy and embryology, and many years of dedicated service to the AACA and its journal, Clinical Anatomy” 1994. Very Eminent Professor Award in Commemoration of 100 Years of Independence of Panama and the School of Medicine Panama City, Panama 2003. Fellow of the American Association of Anatomists. This Fellowship honours distinguished members who have demonstrated excellence in science and overall contributions to the medical science 2008. The University of Costa Rica, Faculty of Medicine in San Jose designated Dr. Moore as a “Maestro De La Anatomia De America” 2008. Honoured Member of the Italian Society of Anatomy and Histology in recognition of his scientific and academic curriculum 2009. http://achannews.blogspot.com/2011/05/ilmuwan-yang-membuktikan-kebenaran-al_14.html

mengapa tersenyum?

7 tahun silam, senyumku secerah pagi ini kalo liat datangnya bus kuning yang teramat gagah, entahlah meski seringkali bus kebanggaanku di maki2 aku tetap selalu menatap "luragungku" dengan bahagia.
3 tahun lalu, angkutan biru dengan stiker "T02 ciawi-cileungsi" yang membuatku kerap sekali menanti nantikan kedatangannya dengan tak berkurang senyum secerah pagi ini.
Begitu pula awal tahun ajaran baru ini, si kuning "510" kembali menghias benakku dalam penantian setiap matahari hendak muncul hingga kembalinya ke peraduan.
Haha inilah hidup kawan, selalu saja berubah ubah, percayalah tak satupun abadi adanya, yang membuatmu tersenyum hari ini tak akan selamanya tetap membuatmu tersenyum, namun tak ada salahnya jika tetap tersenyum meski bukan karenanya  

siapa dia yang kau cinta?

a: "karena aku mencintainya"
o: "alasannya?
a: "entahlah mungkin karena dia baik"
o: "alasan lain"
a: "mm apa yaaa tapi dia baik banget"

ha ha ha *ketawamaksa
baik itu fitrah. setiap orang pasti punya sisi baik dalam hidupnya siapa pun itu.
maka kawan carilah sebanyak banyaknya alasan mecintai seseorang agar tak ada sesal di hari depan.

o: "kalau gitu aku tanya lagi, bagaimana dengan ibadahnya? sholat lima waktu? puasa ramadhan?"
a: "ohh kalau soal itu dia rajin bangett"
o: "kalau gitu wajibnya oke"
a: (senyam-senyum)
o: "sekarang, tahajudnya? dhuha? puasa sunah?"
a: "mmmm" *garukgarukkepala
     "iya iyaaaa...dia pernah bangunin aku untuk tahajud, ingetin dhuha, nanyain puasa sunnah"
o: "sipp. lantas sedekahnya?
a: "iyaaaaa..*bersemangat "dia sering ngasih ke pengamen pengamen"
o: "mantap. lanjut ya?"
a: "iyaaa" *sumringah
o: "lalu kamu lihat bagaimana ia menghormati kedua orangtuanya?"
a: "mmm kalo menurutku sih dia termasuk anak yang berbakti dibanding sodara sodaranya"
o: "subhanallah..."
a: "terus?"
o: "lalu bagaimana denganmu?"
a: "....................................."

nah. sayang sekaranglah saatnya memperbaiki diri, agar menjadi seseorang yang pantas bersanding dengannya di masa depan, hai jangan bersedihh...jika memang laki laki baik nan soleh itu jodohmu, percayalah allah s.w.t pasti mempertemukan kalian dari jalan yang tak di sangka..
"caranya?"
"hahaa itu sama sekali bukan pertanyaan, hanya memastikan bukan? karena hanya hatimu yang tau cara terbaik untuk itu"
"he'eh" *ngangguk ngangguk

jangan kau rusak indahnya jalan cerita cintamu.
karena yakinlahh..
pada "khoirul faatihiin" wa "khoirul maakiriin"
"sebaik baiknya pembuat keputusan" dan "sebaik baiknya pembuat skenario" (juz 9)
share on sotau.com at 26 12 13~

semoga bermanfaat :)