Translate

Jumat, 21 November 2014

awal mula perjalanan

Nadira, sudah bukan kali ini saja dia merasakan kecewa dalam kisah cintanya, tidak banyak memang laki2 yang pernah singgah dihatinya hanya beberapa puluhan laki2 yang ia kenal, nadira bukan sosok cewe yang gampang untuk membuka hati kepada laki2 yang ia kagumi, tapi jika sudah mencintai seseorang nadira bukan pula orang yang mudah melepaskan perasaanya, yaah meski berkali kali pula ia dikecewakan oleh cinta. Kali ini juga begitu pada umurnya yang kini telah genap 15 tahun, ia jatuh hati pada seorang laki2, teman sebayanya 'usamah' haha, dia laki2 yang meski berpenampilan biasa saja, terhitung pendek dan berkulit legam dan jaug=h dari berpenampilan menarik, namun usamah adalah sosok yang memang memiliki tidak sedikit penggemar 'Ia mempesona haha' tutur nadira dengan wajah sumringahnya. Usamah laki2 baik, tapi ia tidak pernah tau bagaimana perasaan nadira kepadanya, bahkan ia sendiri belum merasakan apa itu cinta. Dan Nadira dengan segala caranya ia berusaha sebisa mungkin menutupi perasaanya, yaa hanya segelintir temannya yang mungkin menyadari perasaan gadis berumur 15 tahun tersebut Tapi apalah dikata? memang benar bahwa rahasia tidak boleh sampai bocor kepada 'perempuan', minggu demi minggu berlalu rahasia tersebut pun akhirnya bocor dan terdengar hingga ke telinga 'usamah' 'lu suka sama nadira?' tanya salah seorang teman nadira 'gatau haha' dengan gaya cueknya yang sudah mendarah daging 'loh, ko gatau sih?!' 'yaaa gatau' 'gua ga pernah soalnya' tambah usamah 'iya belum, kenapa emang?' 'hah? Belum pernah?' Pertanyaan2 paksaan itu berlanjut datar dan biasa2 aja, hingga si teman tersebut meninggalkannya dengan pertanyaan penuh di kepala 'anak setenar itu ga pernah suka???' dengan rasa penasaran si teman tersebut kembali bertanya di kemudian hari 'mah, ente beneran ga ada perasaan sama sekali sama nadira?' 'gatau gua mulai kangen sama dia' 'cieeeee, itu mah udah suka kali mah' ‘hahaha’ 'ko ketawa???' 'ya gataulah namanya juga belum pernah' 'haha yaudah kalo perasaanya berubah kasih tau yaa' 'perasaannya sudah segede gunung sekkarang..' 'jieeee..gua kasih tau nadira ya??' 'hahaa silahkan' Akhirnya berlanjutlah kisah cinta tersebut.. 2 anak remaja yang saling suka, pacaran?? Engga mereka cuma sering smsan yaaa mungkin 'hts' istilahnya, seperti di awal telah di sebutkan usamah adalah seorang remaja dengan banyak penggemar, ketika hanya nadira yang sms dia yaa dia hanya sms an sama nadira tapi waktu berlanjut, tidak hanya yang memilliki kekaguman dengannya, meski nadira tidak pernah mengutarakan perasaannya Tapi nadira menaruh banyak harapan pada remaja yang telah tuntas menyelesaikan hafalan '30' juz nya Usamah, remaja gaul yang sangat disegani teman2nya, tuntas menyelasaikan hafalannya, sangat baik, periang, bertanggung jawab, serta cerdas, lahir dari keluarga yang ekonominya berlebih Tapi, benar manusia memang tidak diciptakan sempurna, nadira memang menaruh banyak harapan padanya, 'hafiz gitu loooh' haha tapi nadira tidak menyadari bahwa nadira yang jadi cinta pertamanya bukan sebuah keuntungan besar baginya, Nadira lupa bahwa di balik 'cinta' pertama yang memang sulit di lupakan tapi masih ada jutaan kemungkinan cinta lain yang akan datang. Waktu berlanjut, tidak sedikit dari teman2 nadira serta adik kelas yang mulai mendekatinya Hmm usamah tidak menyadari bahwa sifat terbukanya justru mengundang banyak hal bagi nadira, Awalnya biasa aja, namun seiring waktu berlalu, usamah makin merasa bahwa dirinya remaja yang banyak penggemar, lama-lama dia lupa akan nadira yang tengah mengaharapkan banyak hal terhadapnya, dimulai dari sahabat nadira sebutlah faizah, faizah yang memang sudah menyimpan hati terhadap Usamah, mulai mendekatinya... Haha bukan, faizah tidak seperti yang banyak orang bayangkan, dia sahabat nadira yang baik hati, bahkan sangat baik hati.. Usut punya usut faizah jauh menyimpan perasaan lebih lama dari nadira. Nadira tau pasti akan hal itu, lalu itu sebabnya dia tidak pernah berani beterus terang terhadap sahabat kesayangannya. Tapi tak ada yang bisa menahan perasaan bahagia Nadira sejak ia mengetahui bahwa seseorang yang ia kagumi memiliki rasa yang sama terhadapnya. ia tak dapat lagi membendung hatinya, meski ia tahu ini tidak adil bagi sahabatnya, sungguh sebenarnya hati kecil Nadira meronta menolak meneruskan semua perasaannya. Namun ada sesuatu yang selalu berteriak mengganggu "apa salahku? bukankah aku tidak pernah pacaran dengan Usamah, lalu apa salahku jika Usamah merasakan hal yang sama padaku?" suara suara hati inilah yang akhirnya mendorong Nadira untuk tetap pada perasaanya. "bukankah perasaan adalah hak setiap orang??" desisnya. ketika semua berjalan sesuai harapan, Nadira tidak pernah menyadari akan kedekatan Usamah dan sahabatnya Faizah. namun, pada akhirnya ketika ia menyadarinya, tak ada apapun yang mampu ia lakukan. Faizah dan Usamah menjalin hubungan dekat adik kaka-an, dan hubungan mereka jauh lebih terlihat dekat dibanding hubungan smsan Nadira yang kadang masih dibumbui perasaan malu-malu. Lalu apa yang mungkin bisa dira lakukan kawan? tidak. ya tepat sekali, dira sama sekali tidak dapat melakukan apapun untuk sekedar share atas rasa cemburu yang sedang dialaminya, ia sadar hukum alam berlaku bagi setiap orang yang mencoba menyakiti saudaranya, hanya tunggulah sang waktu akan berbalik rasa sakit itu menjadi suatu bumerang yang jauh lebih parah dari yang ia lakukan sebelumnya. 'eh dir, gua mau ke rumah usamah nih' celetuk salah seorang teman laki2 dira, 'iya? Kalo gitu tunggu sebentar'. Segera ia berlalu memilin berapa gantungan 'chelsea' original yang sempat ia lihat tadi, meraihnya lalu membawanya ke kasir. 'aku boleh nitip ini ke usamah kan?' serunya sambil memberikan salah satu gantungan yang ia pilih tadi. 'haha ciee buat usamah nih?' 'iyaaa' Balasnya dengan senyuman, jalan2 berakhir menyenangkan nadira pulang dengan rasa lapang, kini tak ada lagi torehan luka yang masih menganga, luka di hatinya sudah kembali pulih seperti sedia kala meski meninggalkan bekas tak terlupakan 'bukankan rasulullah mengajarkan bahwa cara terbaik membalas kejahatan justru dengan kebaikan, alhamdulillah..aku berhasil mengikuti sunah rasul' bisiknya dalam hati. Haha hari berganti kian lama luka itu semakin tertutupi, ia bermetamorfosa menjadi gadis 16 tahun yang paling mengerti bagaimana cara terbaik mencintai diantara teman2 sebayanya, ya! Cara terbaik mencintai justru dengan melepaskan, meski belum sempurna 100 persen ia telah melepaskan banyak harapan, ia berhasil mengubahnya menjadi cinta yang tulus tak tertandingi.. Nadira akhirnya memilih meneruskan studynya di sekolah yang berbeda dengan usamah, ia kini yakin dengan apa yang selama ini menjadi teman sejatinya, 'bisikan hati' bahwa cinta itu sejatinya memang melepaskan, maka kita akan tahu, bagaimana meneruskan perasaan indah tersebut. Tapi sebelum berpisah usamah pernah berpesan, 'dir, kamu percaya ga sih sama aku?' 'eh?' jawabnya bingung 'nanya aja' 'percayalah, kan seiman' 'nih alamat fb-ku sama passwordnya' serunya memberikan alamat fb beserta password. 'loh? Mah? Kenapa ko?' 'bukan cuma kamu koo hehe biar aja biar orang lain ga pada suudzon sama aku' jelasnya 'tapi ini aku ga minta ya?' tanyanya tanpa pikir panjang 'haha iya dir, gapapa mau kamu apain tu fb juga gapapa koo aku ikhlas' tutur usamah. Kini nadira menjadi anak sma yang telah belajar banyak soal cinta, ia meneruskan hari2 dii sekolah barunya penuh semangat. Waktu pun berlalu ia telah memasuki kelas 2 sma sekrang, dengan perasaan yang sama seperti 2 tahun lalu, masih nadira yang menganggumi remaja beranjak dewasa yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juznya, usamah. Hubungan mereka baik, meski jauh berbeda kini buakan lagi hts yang biasa orang sebutkan, kini hanya teman yang bersapa ketika libur tiba. Nadira tidak banyak ingin berkomunikasi dengan pemuda pujaannya tersebuta, karena ia yakin bahwa sekarang bukanlah saatnya dan yakin bahwa suatu hati nanti akan di hadapkan pada waktu terbaiknya. Suatu hari ia teringat akan fb dan password yang 2tahun lalu diberikan usamah Teringat kata2nya 'terserah kamu dir, mau diapain juga aku ikhlas', iseng akhirnya nadira coba buka fb tersebut.. Dan kau tahu kawan? Kejadian 2 tahun lalu terlulang kembali, tiba2 firasat buruk telah sempurna menelikung hatinya ketika ia coba membuka pesan, terdapat pesan dari seorang gadis yang tak ia kenal 'hanifah', singkat ia baca pesan terakhir dari usamah 'iya sayang ini udah ada bukuny...bla...bla...' Dengan tangan gemetar ia membuka pesa tersebut, Tak yakin dengan apa yang dilihatnya ia klik 'membuka pesan sebelumnya' beberapa kali. 'bener ya ka bukunya?' 'iya bener....!!' 'haha ko kaka mau sih beliin aku?' 'buat hanif apa siih yang enggaa haha' 'tapi kan aku bukan siapa2 kaka' 'emang hanif mau jadi siapa siapa kaka?' 'hmm gimana yaa kaaa?? Haha' 'haha kamu nih, ada2 aja deh' 'hanif sayang kakaaa ' 'sama hanif, kaka juga sayang hanif' 'ih kaka ga boleh boong ntar di marahin pacar kaka looh' 'kaka kan udah bilang hanif, kaka ga punya pacaar..hanif masih ga percaya?' 'iya, hanif percaya koo' 'pokonya hanif mau kaka jadi kaka hanif selamanyaaaa 'haha iya hanif...' 'kaka mau kasih bukunya lewat mana?' 'maunya lewat mana?' 'ketemuuu hanif kangen sama kaka' 'haha boleh, dimana?' 'di tempat biasa ya kaa..' 'oke hanif' 'makasih kaka hanif sayang kaka' 'kaka jugaaaa...' Gemetar hebat hatinya, tak kuasa lagi menahan tangis yang membendung 'ya allah, ko samah jahat banget ya?' Luka yang pernah dirasakanya kini terbuka lagi bahkan jauh lebih lebar dari sebelumnyaa, luka tersanyat pisau yang kini bersemanyam di hatinya, bahkan seolah luka itu tersiram jeruk nipis, sungguh sangatlah perih perasaanya.. Semua kepercayaanya seolah terbakar habis hanya bersisa debu yang menggunung di hatinya, benteng pertahanan yang telah di bangunnya selama bertahun-tahun kin ambruk tak bersisa, hanya meninggalkan puing2 rerutuhan.. Seperti usai kejadian hirosima nagasaki semuanya hancur lebur, kembali ia menangis dalam diam, sudah tak ada lagi kini tempat mengadu, ia benar2 sendiri dalam ruangan yang gelap sepi tak bertuan, nadira melayang, jiwanya terbang tak berdaya. Pias memandang rentetan pesan tersebut, ia sedih tak terkira. 'ya rabb, apa salahku???' jeritnya dalam kesakitan hati yang meradang. Hampir ia habiskan bertahun menggumi pemuda yang salah, bagaimana mungkin? Bahkan mengucapkan kata suka secara langsung saja nadira belum pernah, kenapa sudah lancar sekali pemuda tersebut menguraikan kepada gadis selain dirinya?? Bukankah ia cinta pertamanya?? Bohongkah? Semua pertanyaan terlontar bagai rudal peluru israel di fikirannya, sungguh ia tak habis fikir dengan pemuda tersebut, bagaimana dirinya selama ini di mata pemuda itu? Bukankan ia juga pernah menyukaiku? Dustakah? Bertahun ia jaga hati dan perasaanya, hanya buat ia seorang namun apa balasan yang ia terima?? 'dosakah selama ini mencintainya? Tak pantaskah aku?' derunya dalam fikiran yang telah tak menentu. Hingga sulit meski air mata tersebut ia paksa keluar, seolah telah kering dari mata airnya. Tapi luka itu menjadikannya koreng lebar di hatinya, seperti tak mungkin lagi bisa di sembuhkan kali ini, nadira menggigit bibirnya melampiaskan amarah yang ada, tanpa sadar darah mengalir dari bibirnya memaksanya untuk berhenti. Nadira benci usamah? Yah kali ini mungkin kau benar, ia telah menyerah dalam pertahanan cintanya ia memilih membenci pemuda itu sekarang, segera ia hapus usamah dari pertemanan fb, ia marah sejadi jadinya mengahapus kontak di hapenya meski ia telah meghafalnya, membuang semua kenangan itu sejauh-jauhnya, memaksa mengusirnya pergi dari kehidupan nadira sejauh-jauhnya.. Segala usaha telah ia lakukan demi menghilangkan usamah di hati,otak,dan fikirannya.. Hingga sampai ke titik klimaks, ia muak setiap melihat laki2 seumuran usamah dihadapannya, baginya sekarang 'laki2 semua sama, yang hafiz aja jahat apalagi yang lain' klaimnya Meski nadira telah merasa terbiasa dengan keadaan barunya, kadang terbersit pula rasa rindu dihatinya haha itulah cinta kawan, sebagaimana pun telah hancur perasaan tersebut, ia pasti akan kembali jika kita paksa melepasnya, sederhana memang rumusnya tapi itu tidak pernah salah bagi ia yang mencintai lawan jenisnya tulus tanpa pamrih, percayalah kawan, 'cinta itu ikhlas' ikhlas berarti memaafkan, ikhlas berarti menerima lebih dan kurang, ikhlas berarti tak mengharap imbalan, bukankah begitu wahai para pecinta sejati? 2 minggu liburan berlalu tanpa ada komunikasi antara mereka berdua, usamah tidak menyapa begitu pun nadira, hilang begitu saja. Tapi nadira kini sadar, jika perasaan ini ia teruskan maka ia akan jatuh ke lubang kebodohan, padahal ia tahu betul bahwa pemuda yang ia cintai bukanlah pemuda idaman..lalu bagaimana caranya? Bagaimana cara ia melepasnya sedang masih tersemat rindu dihatinya?? Nadira bangkit dari kasur yang menjadi tempatnya bertafakur sedari tadi, ia bergegas meraih hapenya mengetikan nomer yang telah lama dihafalnya di luar kepala, ia putuskan untuk meng-klik 'kirim pesan', ‘asslamua’laikum warrahmatullahi wabarakaatuh, samah’ ‘wa’s\alaikumsalam warrah matullahi wabarakaatuh,dira? Aku udah lama pengen sms tapi takut gangguuu..apa kabar dir???’ ‘mau nanya boleh?’ 'silahkann haha' Di aliran sungai deras yang akan bermuara di lautan.. Karena kadang yang tersulit adalah memaafkan diri sendiri yang sejatinya selalu berbasuh kesalahan, mencintai orang yang salah setelah bertahun tahun itu biasa, bahkan sudah menjadi perkara yang mendunia, karena Allah s.w.t merahasiakan siapa jodoh kita lah terkadang kita tergelincir dalam kesalahan, wajar, maka tenang dan berbahagialah kawan.. Bukankah sudah ku sebutkan?? Cinta itu ikhlas kawan, mencintai dengan ikhlas maka melepasnya pun harus ikhlas, harus jauh dari paksaan, melepas tanpa benci tanpa dendam yang mungkin masih tertinggal, setulus-tulusnya memaafkan bukan hanya pemuda yang menyakiti hati kita namun kita harus berlapang dada memaafkan diri kita sendiri.

1 komentar: