Translate
Sabtu, 15 November 2014
jujur saja, banyak sekali hal di dunia ini yang kadang membuatku tak mengerti.
membuatku iri, hingga tak jarang terlontar kalimat-kalimat
"ko dia begini tapi bisa begitu?"
"ko dia bisa aku engga?"
"ko enak banget sih hidupnya?"
tanpa pernah mau kufahami bahwa ada sejuta rahasia yang sebenarnya belum ku ketahui, oh kawan..
ku akui ini tak semudah mencoret coret blog ini
prosesnya sangatlah panjang.
membutuhkan banyak hal yang harus rela kukorbankan. tak jarang fikiran-fikiran jelek ku berkelebat dalam prosesnya "katanya hidup ini adil? mana?"
taapi tak henti pula malaikat malaikat dalam hatiku mengipasi "hidup ini adil tan, hanya kamu yang belum mengerti"
"oh ya? terus kapan? terus berapa lama lagi aku bisa mengerti" hatiku seakan sulit mereda dan terus bergejolak
tapi mungkin begitulah peran setiap malaikat dalam fikiran semua orang, hanya bisa menjawabnya dengan senyuman yang buatku begitu menjengkelkan "sabar" bisik si malaikat dengan senyum tulusnya yang sebenarnya dihadiahkan khusus untukku,
aduh entah ini karena hatiku telah di penuhi malaikat hitam (baca : setan) atau memang warna dasar hatiku yang telah gelap
tak pula hatiku menyerah untuk protes dengan keadaan "kenapa? kenapa harus ada manusia yang terlihat sangat sempurna hidupnya sedangkan aku enggak?????"
namun, kusadari semakin hati ini hendak protes, membatah setiap bisikan baik malaikat, semakin pula aku merasa lelah yang bertubi tubi kadang tersadar "buat apa pula aku protes? memangnya seluruh protesmu selama ini menjadikanmu lebih puas? mengatasi setiap masalahmu? engga kan?"
hingga terjerembab dalam kubangan fikiranku sendiri, lelah sungguh sangatlah lelah "terus aku harus apa??"
dan akhirnya ketika semua bisikan-bisikan itu terhenti, ketika pedebatan malaikat putih dan malaikat hitam (baca : setan) menyisakan sebuah hembusan nafas panjang "ya sudahlah..." sebuah akhir dari setiap perdebatan di hati dan fikiranku.
yang kadang tak sadar, bahwa sesungguhnya hasil akhir dari perdebatanku tadi adalah sebuah bentuk nyata dari "penerimaan" penerimaan yang tulus, bertahtakan kepasrahan.
yang akhirnya menjadikan potongan mozaik dari seluruh jawaban yang akan kuterima, meski ketika ku coret blog ini mozaik itu barulah terkumpul sedikit dari seluruh potongan-potongannya yang masih berserakan.
aku kenal 2 laki-laki terdekat dalam hidupku
dua-duanya memiliki paras tampan diatas rata-rata, tubuh tinggi gagah menawan, serta proporsional.
hingga tak nampak kekurangan dalam fisik mereka. tak sedikit kawan-kawan mereka yang mengagumi postur tubuh serta wajah tampan mereka.
dan kau tau kawan??
meski dekat, kedua-duanya sangatlah kukagumi, mereka mempercayaiku seolah-olah akulah wanita terdekat pula bagi mereka.
dan suatu hari, keduanya berkeluh kesah padaku tentang kesulitan hidup yang mereka tengah alami.
dan saat itulah aku terperanjat menyadari akan pertanyaan-pertanyaanku yang sedikit demi sedikit terpecahkan.
bahwa mereka yang nampak tak memiliki kekurangan dalam hidup pun memiliki keluh kesah, memiliki masalah yang sangat sederhana, yang bahkan aku sendiri pun tak pernah memikirkannya.
"benar, hidup itu adil" meski masih goyah, akhirnya ku mampu menyadarinya, bahwa setiap jawaban terbaik butuh perjalanan yang panjang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar