Translate

Jumat, 21 November 2014

awal mula perjalanan

Nadira, sudah bukan kali ini saja dia merasakan kecewa dalam kisah cintanya, tidak banyak memang laki2 yang pernah singgah dihatinya hanya beberapa puluhan laki2 yang ia kenal, nadira bukan sosok cewe yang gampang untuk membuka hati kepada laki2 yang ia kagumi, tapi jika sudah mencintai seseorang nadira bukan pula orang yang mudah melepaskan perasaanya, yaah meski berkali kali pula ia dikecewakan oleh cinta. Kali ini juga begitu pada umurnya yang kini telah genap 15 tahun, ia jatuh hati pada seorang laki2, teman sebayanya 'usamah' haha, dia laki2 yang meski berpenampilan biasa saja, terhitung pendek dan berkulit legam dan jaug=h dari berpenampilan menarik, namun usamah adalah sosok yang memang memiliki tidak sedikit penggemar 'Ia mempesona haha' tutur nadira dengan wajah sumringahnya. Usamah laki2 baik, tapi ia tidak pernah tau bagaimana perasaan nadira kepadanya, bahkan ia sendiri belum merasakan apa itu cinta. Dan Nadira dengan segala caranya ia berusaha sebisa mungkin menutupi perasaanya, yaa hanya segelintir temannya yang mungkin menyadari perasaan gadis berumur 15 tahun tersebut Tapi apalah dikata? memang benar bahwa rahasia tidak boleh sampai bocor kepada 'perempuan', minggu demi minggu berlalu rahasia tersebut pun akhirnya bocor dan terdengar hingga ke telinga 'usamah' 'lu suka sama nadira?' tanya salah seorang teman nadira 'gatau haha' dengan gaya cueknya yang sudah mendarah daging 'loh, ko gatau sih?!' 'yaaa gatau' 'gua ga pernah soalnya' tambah usamah 'iya belum, kenapa emang?' 'hah? Belum pernah?' Pertanyaan2 paksaan itu berlanjut datar dan biasa2 aja, hingga si teman tersebut meninggalkannya dengan pertanyaan penuh di kepala 'anak setenar itu ga pernah suka???' dengan rasa penasaran si teman tersebut kembali bertanya di kemudian hari 'mah, ente beneran ga ada perasaan sama sekali sama nadira?' 'gatau gua mulai kangen sama dia' 'cieeeee, itu mah udah suka kali mah' ‘hahaha’ 'ko ketawa???' 'ya gataulah namanya juga belum pernah' 'haha yaudah kalo perasaanya berubah kasih tau yaa' 'perasaannya sudah segede gunung sekkarang..' 'jieeee..gua kasih tau nadira ya??' 'hahaa silahkan' Akhirnya berlanjutlah kisah cinta tersebut.. 2 anak remaja yang saling suka, pacaran?? Engga mereka cuma sering smsan yaaa mungkin 'hts' istilahnya, seperti di awal telah di sebutkan usamah adalah seorang remaja dengan banyak penggemar, ketika hanya nadira yang sms dia yaa dia hanya sms an sama nadira tapi waktu berlanjut, tidak hanya yang memilliki kekaguman dengannya, meski nadira tidak pernah mengutarakan perasaannya Tapi nadira menaruh banyak harapan pada remaja yang telah tuntas menyelesaikan hafalan '30' juz nya Usamah, remaja gaul yang sangat disegani teman2nya, tuntas menyelasaikan hafalannya, sangat baik, periang, bertanggung jawab, serta cerdas, lahir dari keluarga yang ekonominya berlebih Tapi, benar manusia memang tidak diciptakan sempurna, nadira memang menaruh banyak harapan padanya, 'hafiz gitu loooh' haha tapi nadira tidak menyadari bahwa nadira yang jadi cinta pertamanya bukan sebuah keuntungan besar baginya, Nadira lupa bahwa di balik 'cinta' pertama yang memang sulit di lupakan tapi masih ada jutaan kemungkinan cinta lain yang akan datang. Waktu berlanjut, tidak sedikit dari teman2 nadira serta adik kelas yang mulai mendekatinya Hmm usamah tidak menyadari bahwa sifat terbukanya justru mengundang banyak hal bagi nadira, Awalnya biasa aja, namun seiring waktu berlalu, usamah makin merasa bahwa dirinya remaja yang banyak penggemar, lama-lama dia lupa akan nadira yang tengah mengaharapkan banyak hal terhadapnya, dimulai dari sahabat nadira sebutlah faizah, faizah yang memang sudah menyimpan hati terhadap Usamah, mulai mendekatinya... Haha bukan, faizah tidak seperti yang banyak orang bayangkan, dia sahabat nadira yang baik hati, bahkan sangat baik hati.. Usut punya usut faizah jauh menyimpan perasaan lebih lama dari nadira. Nadira tau pasti akan hal itu, lalu itu sebabnya dia tidak pernah berani beterus terang terhadap sahabat kesayangannya. Tapi tak ada yang bisa menahan perasaan bahagia Nadira sejak ia mengetahui bahwa seseorang yang ia kagumi memiliki rasa yang sama terhadapnya. ia tak dapat lagi membendung hatinya, meski ia tahu ini tidak adil bagi sahabatnya, sungguh sebenarnya hati kecil Nadira meronta menolak meneruskan semua perasaannya. Namun ada sesuatu yang selalu berteriak mengganggu "apa salahku? bukankah aku tidak pernah pacaran dengan Usamah, lalu apa salahku jika Usamah merasakan hal yang sama padaku?" suara suara hati inilah yang akhirnya mendorong Nadira untuk tetap pada perasaanya. "bukankah perasaan adalah hak setiap orang??" desisnya. ketika semua berjalan sesuai harapan, Nadira tidak pernah menyadari akan kedekatan Usamah dan sahabatnya Faizah. namun, pada akhirnya ketika ia menyadarinya, tak ada apapun yang mampu ia lakukan. Faizah dan Usamah menjalin hubungan dekat adik kaka-an, dan hubungan mereka jauh lebih terlihat dekat dibanding hubungan smsan Nadira yang kadang masih dibumbui perasaan malu-malu. Lalu apa yang mungkin bisa dira lakukan kawan? tidak. ya tepat sekali, dira sama sekali tidak dapat melakukan apapun untuk sekedar share atas rasa cemburu yang sedang dialaminya, ia sadar hukum alam berlaku bagi setiap orang yang mencoba menyakiti saudaranya, hanya tunggulah sang waktu akan berbalik rasa sakit itu menjadi suatu bumerang yang jauh lebih parah dari yang ia lakukan sebelumnya. 'eh dir, gua mau ke rumah usamah nih' celetuk salah seorang teman laki2 dira, 'iya? Kalo gitu tunggu sebentar'. Segera ia berlalu memilin berapa gantungan 'chelsea' original yang sempat ia lihat tadi, meraihnya lalu membawanya ke kasir. 'aku boleh nitip ini ke usamah kan?' serunya sambil memberikan salah satu gantungan yang ia pilih tadi. 'haha ciee buat usamah nih?' 'iyaaa' Balasnya dengan senyuman, jalan2 berakhir menyenangkan nadira pulang dengan rasa lapang, kini tak ada lagi torehan luka yang masih menganga, luka di hatinya sudah kembali pulih seperti sedia kala meski meninggalkan bekas tak terlupakan 'bukankan rasulullah mengajarkan bahwa cara terbaik membalas kejahatan justru dengan kebaikan, alhamdulillah..aku berhasil mengikuti sunah rasul' bisiknya dalam hati. Haha hari berganti kian lama luka itu semakin tertutupi, ia bermetamorfosa menjadi gadis 16 tahun yang paling mengerti bagaimana cara terbaik mencintai diantara teman2 sebayanya, ya! Cara terbaik mencintai justru dengan melepaskan, meski belum sempurna 100 persen ia telah melepaskan banyak harapan, ia berhasil mengubahnya menjadi cinta yang tulus tak tertandingi.. Nadira akhirnya memilih meneruskan studynya di sekolah yang berbeda dengan usamah, ia kini yakin dengan apa yang selama ini menjadi teman sejatinya, 'bisikan hati' bahwa cinta itu sejatinya memang melepaskan, maka kita akan tahu, bagaimana meneruskan perasaan indah tersebut. Tapi sebelum berpisah usamah pernah berpesan, 'dir, kamu percaya ga sih sama aku?' 'eh?' jawabnya bingung 'nanya aja' 'percayalah, kan seiman' 'nih alamat fb-ku sama passwordnya' serunya memberikan alamat fb beserta password. 'loh? Mah? Kenapa ko?' 'bukan cuma kamu koo hehe biar aja biar orang lain ga pada suudzon sama aku' jelasnya 'tapi ini aku ga minta ya?' tanyanya tanpa pikir panjang 'haha iya dir, gapapa mau kamu apain tu fb juga gapapa koo aku ikhlas' tutur usamah. Kini nadira menjadi anak sma yang telah belajar banyak soal cinta, ia meneruskan hari2 dii sekolah barunya penuh semangat. Waktu pun berlalu ia telah memasuki kelas 2 sma sekrang, dengan perasaan yang sama seperti 2 tahun lalu, masih nadira yang menganggumi remaja beranjak dewasa yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juznya, usamah. Hubungan mereka baik, meski jauh berbeda kini buakan lagi hts yang biasa orang sebutkan, kini hanya teman yang bersapa ketika libur tiba. Nadira tidak banyak ingin berkomunikasi dengan pemuda pujaannya tersebuta, karena ia yakin bahwa sekarang bukanlah saatnya dan yakin bahwa suatu hati nanti akan di hadapkan pada waktu terbaiknya. Suatu hari ia teringat akan fb dan password yang 2tahun lalu diberikan usamah Teringat kata2nya 'terserah kamu dir, mau diapain juga aku ikhlas', iseng akhirnya nadira coba buka fb tersebut.. Dan kau tahu kawan? Kejadian 2 tahun lalu terlulang kembali, tiba2 firasat buruk telah sempurna menelikung hatinya ketika ia coba membuka pesan, terdapat pesan dari seorang gadis yang tak ia kenal 'hanifah', singkat ia baca pesan terakhir dari usamah 'iya sayang ini udah ada bukuny...bla...bla...' Dengan tangan gemetar ia membuka pesa tersebut, Tak yakin dengan apa yang dilihatnya ia klik 'membuka pesan sebelumnya' beberapa kali. 'bener ya ka bukunya?' 'iya bener....!!' 'haha ko kaka mau sih beliin aku?' 'buat hanif apa siih yang enggaa haha' 'tapi kan aku bukan siapa2 kaka' 'emang hanif mau jadi siapa siapa kaka?' 'hmm gimana yaa kaaa?? Haha' 'haha kamu nih, ada2 aja deh' 'hanif sayang kakaaa ' 'sama hanif, kaka juga sayang hanif' 'ih kaka ga boleh boong ntar di marahin pacar kaka looh' 'kaka kan udah bilang hanif, kaka ga punya pacaar..hanif masih ga percaya?' 'iya, hanif percaya koo' 'pokonya hanif mau kaka jadi kaka hanif selamanyaaaa 'haha iya hanif...' 'kaka mau kasih bukunya lewat mana?' 'maunya lewat mana?' 'ketemuuu hanif kangen sama kaka' 'haha boleh, dimana?' 'di tempat biasa ya kaa..' 'oke hanif' 'makasih kaka hanif sayang kaka' 'kaka jugaaaa...' Gemetar hebat hatinya, tak kuasa lagi menahan tangis yang membendung 'ya allah, ko samah jahat banget ya?' Luka yang pernah dirasakanya kini terbuka lagi bahkan jauh lebih lebar dari sebelumnyaa, luka tersanyat pisau yang kini bersemanyam di hatinya, bahkan seolah luka itu tersiram jeruk nipis, sungguh sangatlah perih perasaanya.. Semua kepercayaanya seolah terbakar habis hanya bersisa debu yang menggunung di hatinya, benteng pertahanan yang telah di bangunnya selama bertahun-tahun kin ambruk tak bersisa, hanya meninggalkan puing2 rerutuhan.. Seperti usai kejadian hirosima nagasaki semuanya hancur lebur, kembali ia menangis dalam diam, sudah tak ada lagi kini tempat mengadu, ia benar2 sendiri dalam ruangan yang gelap sepi tak bertuan, nadira melayang, jiwanya terbang tak berdaya. Pias memandang rentetan pesan tersebut, ia sedih tak terkira. 'ya rabb, apa salahku???' jeritnya dalam kesakitan hati yang meradang. Hampir ia habiskan bertahun menggumi pemuda yang salah, bagaimana mungkin? Bahkan mengucapkan kata suka secara langsung saja nadira belum pernah, kenapa sudah lancar sekali pemuda tersebut menguraikan kepada gadis selain dirinya?? Bukankah ia cinta pertamanya?? Bohongkah? Semua pertanyaan terlontar bagai rudal peluru israel di fikirannya, sungguh ia tak habis fikir dengan pemuda tersebut, bagaimana dirinya selama ini di mata pemuda itu? Bukankan ia juga pernah menyukaiku? Dustakah? Bertahun ia jaga hati dan perasaanya, hanya buat ia seorang namun apa balasan yang ia terima?? 'dosakah selama ini mencintainya? Tak pantaskah aku?' derunya dalam fikiran yang telah tak menentu. Hingga sulit meski air mata tersebut ia paksa keluar, seolah telah kering dari mata airnya. Tapi luka itu menjadikannya koreng lebar di hatinya, seperti tak mungkin lagi bisa di sembuhkan kali ini, nadira menggigit bibirnya melampiaskan amarah yang ada, tanpa sadar darah mengalir dari bibirnya memaksanya untuk berhenti. Nadira benci usamah? Yah kali ini mungkin kau benar, ia telah menyerah dalam pertahanan cintanya ia memilih membenci pemuda itu sekarang, segera ia hapus usamah dari pertemanan fb, ia marah sejadi jadinya mengahapus kontak di hapenya meski ia telah meghafalnya, membuang semua kenangan itu sejauh-jauhnya, memaksa mengusirnya pergi dari kehidupan nadira sejauh-jauhnya.. Segala usaha telah ia lakukan demi menghilangkan usamah di hati,otak,dan fikirannya.. Hingga sampai ke titik klimaks, ia muak setiap melihat laki2 seumuran usamah dihadapannya, baginya sekarang 'laki2 semua sama, yang hafiz aja jahat apalagi yang lain' klaimnya Meski nadira telah merasa terbiasa dengan keadaan barunya, kadang terbersit pula rasa rindu dihatinya haha itulah cinta kawan, sebagaimana pun telah hancur perasaan tersebut, ia pasti akan kembali jika kita paksa melepasnya, sederhana memang rumusnya tapi itu tidak pernah salah bagi ia yang mencintai lawan jenisnya tulus tanpa pamrih, percayalah kawan, 'cinta itu ikhlas' ikhlas berarti memaafkan, ikhlas berarti menerima lebih dan kurang, ikhlas berarti tak mengharap imbalan, bukankah begitu wahai para pecinta sejati? 2 minggu liburan berlalu tanpa ada komunikasi antara mereka berdua, usamah tidak menyapa begitu pun nadira, hilang begitu saja. Tapi nadira kini sadar, jika perasaan ini ia teruskan maka ia akan jatuh ke lubang kebodohan, padahal ia tahu betul bahwa pemuda yang ia cintai bukanlah pemuda idaman..lalu bagaimana caranya? Bagaimana cara ia melepasnya sedang masih tersemat rindu dihatinya?? Nadira bangkit dari kasur yang menjadi tempatnya bertafakur sedari tadi, ia bergegas meraih hapenya mengetikan nomer yang telah lama dihafalnya di luar kepala, ia putuskan untuk meng-klik 'kirim pesan', ‘asslamua’laikum warrahmatullahi wabarakaatuh, samah’ ‘wa’s\alaikumsalam warrah matullahi wabarakaatuh,dira? Aku udah lama pengen sms tapi takut gangguuu..apa kabar dir???’ ‘mau nanya boleh?’ 'silahkann haha' Di aliran sungai deras yang akan bermuara di lautan.. Karena kadang yang tersulit adalah memaafkan diri sendiri yang sejatinya selalu berbasuh kesalahan, mencintai orang yang salah setelah bertahun tahun itu biasa, bahkan sudah menjadi perkara yang mendunia, karena Allah s.w.t merahasiakan siapa jodoh kita lah terkadang kita tergelincir dalam kesalahan, wajar, maka tenang dan berbahagialah kawan.. Bukankah sudah ku sebutkan?? Cinta itu ikhlas kawan, mencintai dengan ikhlas maka melepasnya pun harus ikhlas, harus jauh dari paksaan, melepas tanpa benci tanpa dendam yang mungkin masih tertinggal, setulus-tulusnya memaafkan bukan hanya pemuda yang menyakiti hati kita namun kita harus berlapang dada memaafkan diri kita sendiri.

Kamis, 20 November 2014

entah bagaimana seharusnya

perasaan ini begitu mengganguku, aku rindu bahkan teramat rindu namun aku sadar siapa aku? akankah kau keliru dengan perasaanmu aku tak tahu kau begitu hebat di benakku begitu besar kekagumanku tapi aku tak pernah mampu membalas rasamu

ini sebuah cerita kerinduan tentang sosok guru yang paling mengagumkan

aku salah satu murid beliau, yang kini sedang meneruskan study s-1 ku di salah santu universitas negeri di Jakarta. Benar-benar yang merasakan sendiri bagaimana beliau mengabdikan diri ketika mengajar. Beberapa tahun silam, ketika aku masih duduk di kelas persiapan (kelas khusus untuk setiap pindahan dari SMP yang berbeda, belajar intensive hanya pelajaran-pelajaran pondok seperti, bahasa dan tahfidz qur'an) ku dipertemukan dengannya, seseorang yang sampai saat ini selalu menjadi salahsatu inspirator terhebatku. teringat sekitar seminggu sebelum kehadiran beliau wali kelasku berpesan "tahun ini kelas kalian untuk pelajaran b.arab akan diajar oleh staff pengajar dari luar negeri" "oh iya ustad?" tanya kami kompak. "maka ustad minta sama kalian jaga perasaan beliau, jangan sampai kalian menyakiti palagi mengecewakan beliau ya nak, beliau datang jauh-jauh itu suatu penghargaan yang harus kalian banggakan" jelas ustadku panjang. "iya ustaadd..." jawab kami dengan rasa penasaran tak sabar ingin segera bertemunya. Benar kawan, ustad kesayanganku ini datang jauh-jauh dari turki tidak hanya mengajari kami mengenai pelajaran yang diajarkan di kelas, namun beliau juga mengajarkan kami hakikat mengajar yang sebenarnya, beliau pula yang selalu menasehati kami dengan kisah-kisah cemerlangnya. Dulu, banyak sekali dari kami yang tidak memahami cara beliau mengajar, yang menurut beberapa orang nampak sangatlah kejam dan dan sangat keras. tapi tidak denganku meski tak luput dari proses pemahaman cara beliau mengajar, entah kenapa aku selalu memaksa diriku untuk menerima setiap teguran dari beliau. guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengajar, selalu menerapkan disiplin kuat, selalu konsekuen dalam setiap keputusan yang beliau ambil, tidak pernah malu untuk belajar walau dari kami yang masih dangkal, orangtua yang selalu siap mendengar keluh kesah anak didiknya, begitu hebat ku mengaguminya. pernah suatu hari aku penasaran bertanya "ustad, emang setiap orang turki selalu on time ya?" dengan senyum beliau menjawab "saya tidak akan datang tepat waktu intan.." "loh?" selaku kebingungan "saya akan datang sebelum waktunya" tegas, tak ada lagi yang ekspresi terbaik melukiskan betapa aku ingin sepertinya selain tersenyum penuh arti. oh kawaaaann...tidak tahukah kau betapa rindunya aku terhadap dirinya?? sampai saat ini belum kutemukan sosok guru semacamnya.. semoga ia masih mengingatku, yang selalu membanggakannya #sedih

Rabu, 19 November 2014

ya sudah......?

"ya sudah" kalimat sederhana, namun mengandung makna yang dalam bagi yang mengucapkannya. Ia sedang belajar menerima ia sedang bertahan ketika sudah sampai taraf klimaks suatu masalah sedang belajar menghormati lawan bicaranya sedang mencoba legowo sedang mencoba mengalah dan masih banyak lagi maka kawan teruslah belajar dan mencoba meski hari ini masih jauh dari tujuan utama.. Sebab, hidup ini belajar! dari manapun sumbernya, sesederhana apapun asalnya. *Karena mereka yang cerdas adalah yang bisa mencerdaskan oranglain dengan kecerdasannya~* #nasihatfavorit

legowoooo~

Jangan pedulikan bagaimana orang terhadap kita, cobalah perhatikan bagaimana kita terhadap orang lain. Jika saja letak kesalahan bukan pada kita, setidaknya kita dapat belajar untuk tidak bersikap yang sama terhadap oranglain begitulah hidup belajar dan terus belajar untuk sesuatu tidak kau temukan dalam mata pelajaran jangan takut, karena tidak akan ada yang sia sia dalam belajar jangan khawatir tidak ada rapot dunia yang menilai namun rapot akhirat yang akan terisi dengan limpahan kebaikan

Minggu, 16 November 2014

syukur~

bahagia sungguh tidak pernah menjadi ukuran sebuah rasa syukur seseorang, tapi mutlak adanya bahwa setiap yang bersyukur pasti bahagia. maka kawan, ketika hari ini kau masih merasa kurang, masih merasa hidup ini tidak adil, janganlah kau tambah lagi kebiasaanmu melihat dia yang kau anggap lebih bahagia, dengan harta yang melimpah serta jejeran mobil mewah. sungguh kawan, kebiasaanmu itu tidak akan pernah mengobati perasaanmu,mengurangi gelisah, serta gundah hatimu. bahkan hanya akan menorehkan luka yang jauh lebih perih dan mendalam.. karena sungguh perbedaan adalah bukti dari "hidup itu adil", adil dari segala hal yang kau anggap tidak adil. bukankah adil bukan berarti sama rata? karena banyak hal pula yang harus kau fahami bahwa setiap manusia mempunyai jalan hidupnya masing-masing, apa untungnyaa kita habiskan waktu untuk memikirkan jalan hidup mereka? bukankah kita punya jalan hidup sendiri yang jauh lebih butuh untuk direnungkan? maka, hari ini. mulai dari sekarang. cobalah kau lihat mereka yang hidup jauh dibawah kalian.. agar kita semua mengerti ada mereka yang jauh lebih membutuhkan.

Sabtu, 15 November 2014

jujur saja, banyak sekali hal di dunia ini yang kadang membuatku tak mengerti. membuatku iri, hingga tak jarang terlontar kalimat-kalimat "ko dia begini tapi bisa begitu?" "ko dia bisa aku engga?" "ko enak banget sih hidupnya?" tanpa pernah mau kufahami bahwa ada sejuta rahasia yang sebenarnya belum ku ketahui, oh kawan.. ku akui ini tak semudah mencoret coret blog ini prosesnya sangatlah panjang. membutuhkan banyak hal yang harus rela kukorbankan. tak jarang fikiran-fikiran jelek ku berkelebat dalam prosesnya "katanya hidup ini adil? mana?" taapi tak henti pula malaikat malaikat dalam hatiku mengipasi "hidup ini adil tan, hanya kamu yang belum mengerti" "oh ya? terus kapan? terus berapa lama lagi aku bisa mengerti" hatiku seakan sulit mereda dan terus bergejolak tapi mungkin begitulah peran setiap malaikat dalam fikiran semua orang, hanya bisa menjawabnya dengan senyuman yang buatku begitu menjengkelkan "sabar" bisik si malaikat dengan senyum tulusnya yang sebenarnya dihadiahkan khusus untukku, aduh entah ini karena hatiku telah di penuhi malaikat hitam (baca : setan) atau memang warna dasar hatiku yang telah gelap tak pula hatiku menyerah untuk protes dengan keadaan "kenapa? kenapa harus ada manusia yang terlihat sangat sempurna hidupnya sedangkan aku enggak?????" namun, kusadari semakin hati ini hendak protes, membatah setiap bisikan baik malaikat, semakin pula aku merasa lelah yang bertubi tubi kadang tersadar "buat apa pula aku protes? memangnya seluruh protesmu selama ini menjadikanmu lebih puas? mengatasi setiap masalahmu? engga kan?" hingga terjerembab dalam kubangan fikiranku sendiri, lelah sungguh sangatlah lelah "terus aku harus apa??" dan akhirnya ketika semua bisikan-bisikan itu terhenti, ketika pedebatan malaikat putih dan malaikat hitam (baca : setan) menyisakan sebuah hembusan nafas panjang "ya sudahlah..." sebuah akhir dari setiap perdebatan di hati dan fikiranku. yang kadang tak sadar, bahwa sesungguhnya hasil akhir dari perdebatanku tadi adalah sebuah bentuk nyata dari "penerimaan" penerimaan yang tulus, bertahtakan kepasrahan. yang akhirnya menjadikan potongan mozaik dari seluruh jawaban yang akan kuterima, meski ketika ku coret blog ini mozaik itu barulah terkumpul sedikit dari seluruh potongan-potongannya yang masih berserakan. aku kenal 2 laki-laki terdekat dalam hidupku dua-duanya memiliki paras tampan diatas rata-rata, tubuh tinggi gagah menawan, serta proporsional. hingga tak nampak kekurangan dalam fisik mereka. tak sedikit kawan-kawan mereka yang mengagumi postur tubuh serta wajah tampan mereka. dan kau tau kawan?? meski dekat, kedua-duanya sangatlah kukagumi, mereka mempercayaiku seolah-olah akulah wanita terdekat pula bagi mereka. dan suatu hari, keduanya berkeluh kesah padaku tentang kesulitan hidup yang mereka tengah alami. dan saat itulah aku terperanjat menyadari akan pertanyaan-pertanyaanku yang sedikit demi sedikit terpecahkan. bahwa mereka yang nampak tak memiliki kekurangan dalam hidup pun memiliki keluh kesah, memiliki masalah yang sangat sederhana, yang bahkan aku sendiri pun tak pernah memikirkannya. "benar, hidup itu adil" meski masih goyah, akhirnya ku mampu menyadarinya, bahwa setiap jawaban terbaik butuh perjalanan yang panjang.

Jumat, 14 November 2014

believe

senyum dulu~

cerita cinta

Hai kau pelaku utama pada setiap kisah hayalanku semestinya kau tau bahwa setiap hari hati dan fikiranku telah sempurna menguntai kisah2 hayalan tentangmu namun sungguh hanya itu yang ku mampu, tak terhitung jutaan kisah berbeda telah rampung di otaku dan lagi lagi hanya kamu. ya! hanya kamulah satu2nya pelaku utama, yang kini telah menjadi pelaku utama pula dalam proses ku melepas cinta menggurkan harapan dan menghanyutkan rindu.. Namun ksatria ku, kau harus yakin bahwa ini bukanlah akhir dari perasaanku padamu, justru dengan inilah aku belajar mencintai mu tulus, meski suatu saat nanti hanya aku lah yang sempurna miliki cinta itu aku mau kau tau bahwa aku hanya mampu katakan terimakasih kau telah mengajariku banyak hal yang membuatku kini faham bagaimana cara mencintai sesungguhnya meski tak sedikit air mata ini telah berulang kali membanjiri bantalku dalam keheningan.. tak apa sungguh tak apa asal aku mampu mengerti, bagaimana cara terbaik mencintai seorang soleh sepertimu.

sebuah kebenaran~

Terkadang hamparan langit yang kita lihat saat ini, tidak selalu sama dengan hamparan langit oranglain di belahan bumi yang lain ketika kita lihat langit itu biru, siapa tahu yang ia lihat justru hitam pekat, yang mereka lihat malah jingga yang menggoda lalu apakah langit kita lihat tepat pada saat yang sama berbeda? Tidak kawan, kita hanya melihatnya dalam sisi yang berbeda, seperti bagaimana kau memandang langit pada malam hari terlihat hitam pekat namun berhias bintang gemintang yang tampak cantik tak terkira, dan apakah lantas berarti langit itu tidak sama karena terdapat ribuan bintang yang menghiasinya? tidak kawan, lagi-lagi tidak. bintang gemintang dan bulan purnama terang berkilau hanyalah sebagai penghias yang mempercantik langit itu sendiri. ada banyak faktor yang menyebabkan langit tampak berbeda, namun langit tetaplah langit tak pernah berubah begitupun dengan sebuah kebenaran, kadang kita hanya melihat dari sisi yang berbeda mengapa begitu banyak ditemukannya perselisihan karena kadang kita hanya menyimpulkan dari sisi kita dapat melihatnya. Padahal sejatinya kebenaran adalah sebuah kebenaran, mutlak adanya. Tak pernah berubah. Bahkan ketika setiap kepala bersikeras merubahnya. Tidak akan.